5 Alasan Mengapa Barang Impor dari China Selalu Murah

Ada berbagai alasan kenapa barang dari China murah. Sudah bukan rahasia umum ya, kalo barang Made In China yang masuk ke Indonesia itu murah meriah. Jika kita melihat produk-produk yang dijual di e-commerce, kebanyakan merupakan produk yang berasal dari China dengan penjualan bisa mencapai puluhan ribu. Uniknya, meskipun dibandrol dengan harga cukup murah tapi kualitasnya tidak kalah saing dengan barang impor dari negara lain.

Makanya tidak heran kalau banyak orang yang ingin memulai bisnis impor dari China karena harganya yang murah dan bisa untung besar. Apalagi karakteristik masyarakat Indonesia sendiri yang menyukai barang lebih murah dan membandingkannya satu produk dengan produk yang lain.

Lalu apa sih, alasan dibalik mengapa barang impor China ini selalu murah? Melansir dari berbagai sumber, ternyata ada beberapa faktor mengapa barang China selalu lebih murah daripada produk negara lain. Yuk, simak penjelasan berikut, Kanca!

1.Skala Produksi Besar-besaran

Faktor pertama adalah skala produksi yang dilakukan secara besar-besaran. Hal ini tentu akan menghemat biaya karena penggunaan material bahan baku dan kapasitas mesin tentunya akan dioptimalkan untuk produk yang banyak. Selain itu, pabrik di China dapat memesan volume material yang tinggi sehingga harganya ditekan serendah mungkin.

Terlebih produsen material juga kebanyakan dari China juga. Bahan baku produksi dapat berasal dan diproduksi dari China sendiri jadi perputaran uang untuk produksi terjadi di dalam negeri. Selain itu, dengan cara ini kerusakan alat produksi pun semakin menipis sehingga biaya untuk pemeliharaan  mesin semakin kecil.

Pemerintah China juga memberikan subsidi produksi, misalnya subsidi air dan listrik sehingga biaya produksinya dapat ditekan. Tak heran, China bisa membandrol barangnya dengan harga murah.

2.Tenaga Kerja Berlimpah dengan Upah Murah

China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Potensi ini menjadikannya sebagai negara yang memiliki tenaga kerja yang berlimpah. Namun, meskipun begitu ada sisi gelap dibalik banyaknya tenaga kerja ini. Faktanya, upah pekerja China cenderung minim dan tidak ada asuransi bagi tenaga kerjanya.

Tenaga kerja tergabung dalam ACFTU (All – China Federation of Trade Unions) yang sudah memiliki ratusan juta anggota. Mereka dikendalikan oleh Partai Komunis yang memiliki posisi monopolis, yang tidak ingin ada serikat otonom. Alhasil banyak terjadi ketidakadilan selama bekerja. Kejadian seperti pemecatan hingga penyiksaan jika ada buruh yang protes akan aturan ini seringkali terjadi. Selain itu, karena tidak ada sistem asuransi untuk para buruh yang mengakibatkan para produsen dengan leluasa memaksimalkan pembuatan produk tanpa memenuhi hak diberikan upah yang lebih layak.

3.Dukungan Infrastruktur dan Pelabuhan Internasional

Pelabuhan kontainer menjadi salah satu infrastruktur yang sangat penting dalam perdagangan internasional. Pelabuhan berperan sebagai gerbang utama dalam proses bongkar muat barang ekspor maupun impor. China sendiri memiliki 34 pelabuhan utama dan lebih dari 2000 pelabuhan minor. Bahkan Pelabuhan Shanghai dinobatkan sebagai pelabuhan tersibuk pada tahun 2021.

Shanghai

Setiap tahunnya, China selalu berusaha memperkuat infrastruktur secara besar-besaran untuk kawasan industri. Penguatan kawasan industri ini tak hanya untuk daerah perkotaan tetapi juga mencakup daerah pedesaan bahkan daerah terpencil. Infrastruktur yang berkaitan dengan supply chain tersebut berupa pelabuhan, kereta api, jalan raya, dan komponen lainnya. Sehingga mampu menekan biaya produksi dan transportasi seminimal mungkin. parfum lokal indonesia

4. Kebijakan Pajak yang Memihak Eksportir

China memberlakukan aturan pajak yang sangat menguntungkan eksportir. Jika pada umumnya, eksportir yang melakukan ekspor ke negara lain dikenakan biaya untuk transaksi antar negara, maka hal itu tidak berlaku di China. Pemerintah China malah meniadakan biaya ekspor. Seluruh pajak ganda hingga PPN memiliki nominal 0% sehingga hal ini juga yang mampu menekan harga jual produk buatan China. Secara tidak langsung, Pemerintah sangat mendorong ekspor ke luar negeri.

Selain itu, pemerintah China juga mewajibkan perusahaan asing memiliki perusahaan mitra China yang mempertahankan kepemilikan mayoritas, mengambil sebagian besar keuntungan dan memiliki kendali nyata atas perusahaan.

5. Strategi Dumping

Nah, faktor kelima kenapa barang China murah adalah karena mereka melakukan strategi dumping. Apa sih strategi dumping itu?

Mengutip laman OCBC, Dumping adalah sebuah kebijakan di mana barang diekspor dan dijual di luar negeri dengan harga lebih murah guna menguasai pasar negara tersebut. Artinya barang dari China yang dijual ke luar negeri lebih murah meriah sementara pasar lokal China diberi harga normal bahkan lebih mahal.

Hasilnya, pasar akan dikuasai China, harga pada konsumen bisa diturunkan jauh di bawah persaingan, mematikan pesaing bisnis dan mengurangi stok produk secara masif. Jika sudah begini, maka permintaan impor akan semakin banyak sehingga China untung jauh lebih besar dibanding kerugian yang mereka tanggung. parfum lokal indonesia

Contoh, strategi dumping yang dilakukan China adalah mengekspor kain sutera dengan harga murah ke India, yang dikenal sebagai negara penghasil sutera. Kalau di Indonesia, China juga dicurigai melakukan dumping ini pada beberapa produk buatannya. Dirjen Kerjasama Industri Internasional, Kementerian Perindustrian menemukan kalau produk China yang masuk ke pasar Indonesia yang terindikasi dumping, seperti produk elektronik dan mainan anak.

Itulah beberapa alasan kenapa barang dari China murah. Tak hanya dari bahan baku, infrastruktur, skala produksi, tenaga kerja yang mendukung, namun dukungan dari Pemerintah China sendiri untuk mendorong ekspor ke luar negeri secara masif juga berpengaruh. Bagaimana pendapatmu, Kanca? Share di kolom komentar ya!

Parfum Kualitas Terbaik

上一篇
下一篇